Sunday, September 16, 2018

Yang Membedakan Manusia dengan Binatang

0 comments
Yang membedakan manusia dengan binatang adalah akal dan pikiran. Manusia dianggap lebih unggul daripada binatang sebab manusia memiliki akal dan pikiran yang bisa dikembangkan. Kalau manusia bersikap seperti tak punya nalar dan pikiran, manusia tersebut tak jauh beda seperti binatang. Dalam literatur Sansekerta, ada sebuah syair menarik sebagai berikut; 

आहार-निद्रा-भय-मैथुनं च (āhāra-nidrā-bhaya-maithunaṁ ca)
सामान्यम् एतत् पशुभिर् नराणाम् (sāmānyam etat paśubhir narāṇām)
धर्मो हि तेषाम् अधिको विशेषो (dharmo hi teṣām adhiko viśeṣo)
धर्मेण हीनाः पशुभिः समानाः (dharmeṇa hīnāḥ paśubhiḥ samānāḥ)

''Makan, tidur, takut, dan berhubungan seksual adalah umum bagi binatang dan manusia. Manusia dianggap lebih tinggi hanya karena manusia bisa memahami kebenaran. Kalau tidak ia juga rendah seperti binatang.''

Sebuah teks Pāli bernama Lokanīti, yang kemungkinan besar mengadopsi syair dari
teks Sansekerta, mengatakan, ''bhojanaṃ methunaṃ niddā, gave pose ca vijjati; vijjā viseso posassa, taṃ hīno gosamo bhave.'' Yang artinya ''Makan, berhubungan seksual, tidur, ditemukan baik dalam sapi maupun manusia. Pengetahuan hanya khusus manusia. Yang rendah dalam hal ini (tak punya pengetahuan) sama seperti sapi.''

Karena manusia memiliki akal dan pikiran, sudah seharusnya manusia bersikap sebagaimana mestinya manusia. Manusia bisa membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang bermanfaat dan tidak, dan mana yang dipuji dan dicela. Manusia memiliki pikiran yang berfungsi untuk berpikir sebelum bertindak, apakah itu akan merugikan diri sendiri dan orang lain atau tidak. Sifat kebinatangan yang mungkin muncul pada diri manusia bisa dicegah hanya dengan pikiran. Manusia dituntut untuk berpikir dahulu sebelum bertindak.

Manusia disebut manusia karena manusia memiliki pikiran yang bisa dikembangkan hingga ke tahap yang lebih tinggi. Dalam bahasa Pāli, manusia disebut 'manusso.' Naskah Pāli seperti Abhidhānappadāpikāṭīkā menjabarkan definisinya sebagai 'Mano ussannamassāti manusso' yang berarti manusia adalah makhluk yang mampu meningkatkan atau mengembangkan pikirannya. Dengan kata lain, manusia adalah makhluk yang memiliki 'mano' (pikiran atau batin) dan 'ussa' (luhur atau lebih tinggi). 

Karena manusia memiliki pikiran, maka manusia bisa belajar untuk memperoleh banyak pengetahuan. Boleh dikatakan belajar adalah kebutuhan bagi setiap manusia, karena dengan pengetahuanlah manusia menjadi berbeda dengan binatang. Ada sebuah pepatah dalam Dhammapada, yang mengatakan bahwa orang yang tidak berpengetahuan akan menua seperti sapi, hanya dagingnya yang bertambah tetapi kebijaksanaannya tidak berkembang (appassutāyaṃ puriso, balibaddhova jīrati, maṃsāni tassa vaḍḍhanti, paññā tassa na vaḍḍhati. Dhp. 152). 



No comments:

Post a Comment