Mengucapkan Selamat Ulang Tahun dalam Bahasa Pāli
Memang kalimat ini mudah sekali diingat, apalagi ini juga terdapat di buku panduan puja bakti. Atau barangkali kalimat ini sering diucapkan oleh para bhikkhu setelah menerima dana makanan dari umat. Namun sayang, hanya kalimat 'āyu vaṇṇo sukhaṃ balaṃ' tanpa disertai 'bhavantu te' atau 'hontu te' tidak mengandung arti harapan. Dengan kata lain tidak ada kata 'semoga', jadi hanya 'umur panjang, paras yang indah, kebahagiaan, dan kekuatan.'
Sebenarnya bahasa Pali dari kalimat “happy birthday” adalah “Sukhita Jātadivasa.” Sementara harapan-harapan baik yang bisa diucapkan bisa beraneka ragam. Karena Pali adalah bahasa, maka kita semua memiliki hak untuk menyusun kata-kata sesuai dengan selera kita masing-masing. Untuk mudahnya, para umat Buddha yang mau tampil beda dalam mengucapkan selamat ulang tahun dengan harapan-harapan indah, dapat mengutip kalimat-kalimat berikut.
Sukhitajātadivasaṃ te Bhante = Bhante, happy birthday to you
Sukhitajātadivasaṃ te Ammā = Mama, happy birthday to you
Mayhaṃ kalyāṇamittāya sukhitajātadivasaṃ = ‘happy birthday’ untuk teman baikku.
Sukhī dīghāyuko bhavatu = semoga anda menjadi orang yang berbahagia dan berumur panjang (untuk laki-laki). Sukhī dīghāyukā bhavatu (untuk perempuan). Kata ‘Sukhī’ bisa diganti dengan ‘Sukhinī’ kalau disampaikan kepada orang yang berkelamin perempuan.
Ārogyo hotu ca = dan semoga juga sehat. Ārogyā hotu ca (untuk perempuan)
Tasmā bahupuññakammāni kusalāni ca katuṃ sakkā= sehingga anda bisa melakukan banyak perbuatan-buatan baik dan berjasa.
Analisisnya, kata mayhaṃ berarti ‘ku (my)’, bisa juga diganti dengan ‘mama.’ Kalyāṇamitta adalah teman yang baik, tetapi sebenarnya lebih mengacu pada teman spriritual. Kata ini bisa diganti dengan ‘suhadamitta’ yang artinya teman baik atau teman dari hati. Dan diakhir kata ini harus dikasih imbuhan –āya atau assa karena ini termasuk dalam kasus datif yang memiliki arti untuk atau kepada. Kalau disampaikan kepada orang jamak, maka kata –āya atau assa diganti dengan -ānaṃ. Contohnya, ‘Mayhaṃ kalyāṇamittānaṃ’ yang berarti untuk teman-teman baikku.
Kalau mau ditunjukkan untuk ayah, maka kata ‘kalyāṇamittāya’ bisa diganti dengan ‘pituno’. Kalau ditunjukkan kepada ibu, bisa diganti dengan ‘ammāya.’ Memang demikianlah rumitnya bahasa Pāli. Kalau masih bingung, lihat contoh berikut:
Mayhaṃ pituno sukhitajātadivasaṃ= happy birthday untuk ayahku.
Mayhaṃ ammāya sukhitajātadivasaṃ= happy bithday untuk ibuku.
Mayhaṃ ācariyāya sukhitajātadivasaṃ= happy birthday untuk guruku.
Untuk harapan-harapannya bisa seperti berikut:
Icchitaṃ patthitaṃ tuyhaṃ, kippameva samijjhatu = semoga harapan dan citta-cittamu segera tercapai
Hotu te jayamaṅgalaṃ = semoga kejayaan dan berkah melimpah pada anda
Sotthi te hotu sabbadā = semoga anda selalu sejahtera
Kalau mau yang lebih panjang dan lebih lengkap, bisa mengucapkan pakai syair ini;
Jayasiddhi dhanaṃ lābhaṃ, sotthi bhāgyaṃ sukhaṃ balaṃ
Siri āyu ca vaṇṇo ca, bhogaṃ vuḍḍhī ca yasavā
Satavassā ca āyū ca, jīvasiddhī bhavantu te.
Semoga kejayaan, kekayaan, keuntungan, keamanan, keberuntungan, kebahagiaan, kekuatan, keagungan, umur panjang, kecantikan, kesejahteraan, kemajuan, nama baik, usia sampai seratus tahun, keberhasilan hidup, melimpah pada anda.
Untuk kata ‘hotu’ bisa diganti dengan kata ‘bhavatu’, karena keduanya memiliki arti yang sama yaitu: semoga atau biarlah. Sekali lagi, kalau subjeknya jamak menjadi ‘hontu’ atau ‘bhavantu.’
Bagi orang yang mendapat ucapan selamat bisa saja memberikan balasan dengan mengucapkan “Sādhu, anumodāmi= baik saya turut berbahagia.” Atau kalau mau mengucapkan thank you, bisa seperti ini “thuti homi” atau disingkat menjadi “thutomhi.” Atau kalau mau balik memberikan blessing kepada para mereka, bisa mengatakan “bhavatu sabbamaṅgalaṃ.” Dan kalimat ini bisa juga digunakan untuk mengucapkan selamat ulang tahun karena artinya 'semoga semua berkah melimpah pada anda.'
Mohon ijin co-pas artikelnya ya Samanera _/ \_
ReplyDeleteSilakan. Semoga bermanfaat
DeleteSilakan. Semoga bermanfaat
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteāyu vaṇṇo sukhaṃ balaṃ
ReplyDeleteBhavantu te nya di depan atau di belakang?