Menjadi Pria dan Wanita Idaman Menurut Buddhis
Mungkin ada yang bertanya bagaimana menjadi pria idaman menurut Buddhis? Atau bagaimana menjadi wanita idaman menurut Buddhis? Artikel ini akan menjawab pertanyaan itu.
Tidak bisa dipungkiri bahwa semua wanita menginginkan pria idaman yang layak menjadi pendamping hidupnya. Sama halnya seorang pria juga menginginkan wanita idaman yang layak dijadikan istrinya. Menurut Buddhis, sebagaimana yang tertera dalam Purisa Sutta di Saṃyutta Nikāya, terdapat lima faktor yang membuat pria disukai para wanita (S. IV. 238), yaitu pria yang:
- Tampan (rūpavā ca hoti) => Penampilan seringkali menjadi pusat perhatian wanita. Pria yang tampan adalah pria idaman wanita. Meskipun ketampanan itu masih relatif. Setiap wanita memiliki kriteria sendiri dalam menilai ketampanan seorang lelaki. Bisa dari bentuk fisik, penampilan, cara berpakaian, potongan rambut, dan sebagainya. Tampan tidak selalu dari fisik, bisa juga dari kesopanan dan kebersihan dalam merawat tubuh. Karena wanita paling tidak suka dengan pria yang berantakan.
- Kaya (bhogavā ca hoti) => Tidak bisa dipungkiri bahwa wanita juga melirik pria yang kaya. Kaya di sini tidak harus kaya dengan memiliki kekayaan berlimpah. Paling tidak mampu hidup mapan dan kecukupan kalau hidup bersama dengannya. Wanita melirik pria yang berpenghasilan cukup. Itu berarti bukan pria yang pengangguran. Pria yang bekerja dan mapan dalam ekonomi adalah pria idaman para wanita.
- Bermoral (sīlavā ca hoti) => Siapa sih yang tidak suka dengan pria bermoral? Semua wanita menginginkan pria yang berakhlak mulia dan bermoral. Wanita menginginkan pria yang berbudi pekerti dan bertata susila. Tidak ada wanita yang suka dengan pria yang tidak bermoral. Karena moral juga merupakan landasan dalam membina keluarga yang harmonis. Tanpa kemoralan, umumnya rumah tangga menjadi tidak harmonis. Sedikit-sedikit ada masalah. Dan akhirnya terjadi keributan di dalam rumah tangga. Oleh karena itu pria yang bermoral adalah pria idaman wanita.
- Cerdas dan rajin (dakkho ca hoti analaso) => Pria yang cerdas dan rajin adalah pria idaman. Pria yang cerdas selalu memiliki pengetahuan yang luas. Dengan begitu, ia pasti bisa mengatur rumah tangga dengan baik. Bahkan banyak wanita melirik pria yang cerdas karena ada daya tarik sendiri. Selain itu pria yang rajin. Karena pria yang rajin apalagi cerdas, dapat dipercaya mampu menghidupi keluarga dengan baik. Orang yang cerdas dan rajin akan memiliki pekerjaan yang mapan dan mampu menjadi tulang punggung keluarga. Pria yang cerdas juga menjadi pria idaman karena pria yang cerdas adalah ayah yang baik untuk anak-anaknya.
- Dapat menurunkan anak (pajañcassa labhati) => Harapan pertama dari sepasang kekasih adalah menikah. Setelah menikah mereka menginginkan momongan atau anak. Anak adalah harta dalam hidup berkeluarga. Semua wanita menginginkan anak yang lahir dari kandungannya sendiri. Maka dari itu, wanita melirik pria yang dapat menurunkan anak.
Sebaliknya, terdapat lima faktor yang membuat pria tidak menarik bagi perempuan, yaitu:
- Tidak tampan (na ca rūpavā hoti)
- Tidak kaya (na ca bhogavā hoti)
- Tidak bajik (na ca sīlavā hoti)
- Malas (alaso ca hoti)
- Tidak dapat menurunkan anak (pajañcassa na labhati)
Semua pria melirik wanita idaman yang cocok untuk menjadi pendamping hidupnya sampai mati. Menurut Buddhis, sebagaimana yang tertera dalam Mātugāma Sutta di Saṃyutta Nikāya, terdapat lima faktor yang membuat perempuan sangat menarik bagi pria (S. IV. 238), yaitu:
- Cantik (rūpavā ca hoti) => Kecantikan menjadi perhatian pertama ketika seorang pria bertemu dengan seorang wanita. Setiap pria memiliki kriteria yang berbeda-beda. Ada beberapa pria yang suka wanita yang berbadan langsing, namun ada juga beberapa pria yang suka dengan wanita berbadan gemuk. Ada yang suka wanita berambut panjang. Ada juga yang suka dengan wanita berambut pendek. Makanya kecantikan itu relatif karena cara penilaiannya pun berbeda-beda. Wanita yang cantik dan rapi dalam berpakaian selalu menjadi pusat perhatian pria.
- Kaya (bhogavā ca hoti) => Wanita kaya juga menjadi perhatian para pria. Pada intinya para pria lebih suka pada wanita yang berkarir dan sukses. Pria melihat wanita berkarir sebagai wanita ideal karena ia dapat hidup mandiri tanpa bergantung dengan siapapun. Dan orang seperti itu cocok menjadi calon ibu.
- Bermoral (sīlavā ca hoti) => Wanita yang bermoral juga menjadi perhatian utama bagi pria. Para pria menginginkan wanita yang bermoral karena ini menyangkut masa depan juga. Masa depan anak juga akan begantung bagaimana orangtua mendidik. Dan anak mewarisi karakter-karakter orangtua. Seperti pepatah mengatakan bahwa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Kalau ibunya saja tidak bermoral, anaknya bisa jadi akan mewarisinya. Oleh karena itu, memilih wanita yang bermoral sebagai pendamping hidup sangatlah penting. Bahkan lebih penting daripada cantik dan kaya.
- Cerdas dan rajin (dakkho ca hoti analaso) => Cerdas dan rajin adalah kriteria lain yang sering diperhatikan para pria. Banyak pria yang jatuh cinta pada wanita yang cerdas dan rajin. Karena wanita yang cerdas dan rajin patut menjadi ibu bagi anaknya nanti.
- Dapat melahirkan anak (pajañcassa labhati) => Pria berharap menjadi ayah. Dan wanita berharap menjadi ibu. Setelah sepasang kekasih menikah, mereka menginginkan untuk mendapatkan momongan dengan segera. Dan wanita yang mampu melahirkan anak adalah wanita idaman.
Sebaliknya, terdapat lima faktor yang membuat wanita tidak menarik bagi pria, yaitu:
- Tidak cantik (na ca rūpavā hoti)
- Tidak kaya (na ca bhogavā hoti)
- Tidak bajik (na ca sīlavā hoti)
- Malas (alaso ca hoti)
- Tidak dapat melahirkan anak (pajañcassa na labhati )