Sunday, September 23, 2018

Mengucapkan ‘Aku Cinta Kamu’ atau ‘I Love You’ dalam Bahasa Pali

1 comments
Percintaan adalah topik yang memiliki daya tarik tinggi di masyarakat. Ada banyak sekali buku, film, drama, musik, lagu, lukisan, dll. yang diciptakan untuk mengisahkan perihal percintaan. Jatuh cinta adalah hal yang wajar dialami oleh siapa saja. Oleh sebab itu, cinta adalah bagian dari sifat kehidupan, sebagaimana ketuaan dan kematian, yang bakal dialami oleh siapa saja yang hidup.

Kalau ditinjau dalam sudut pandang agama Buddha, percintaan bukanlah hal yang tabu untuk dibicarakan, karena ini adalah fakta sebagaimana ketika membahas ketuaan dan kematian. Jatuh cinta adalah hal yang normal. Hanya saja, dalam agama Buddha, cinta yang berdefinisi ketertarikan yang memunculkan keterikatan yang kuat, tidak mendapat apresiasi di dalam teks Buddhis. Cinta yang bernafsu bukanlah cinta sejati dalam agama Buddha. Karena cinta yang seperti itu akan membawa pada kesedihan dan ketakutan. Dalam Dhammapada dikatakan bahwa dari cinta muncul kesedihan, dari cinta muncul ketakutan (piyato jāyatī soko, piyato jāyatī bhayaṃ). Agama Buddha mengapresiasi cinta yang bersifat membahagiakan. Cinta dalam definisi ini sering disebut cinta yang universal, tanpa adanya sekatan. Bahkan cinta ini harus dikembangkan kepada siapa saja, melebihi batas kesukaan. Entah seseorang suka atau tidak, cinta yang universal ini harus dikembangkan. Cinta itu adalah cinta kasih atau bentuk pikiran yang mengharapkan orang lain berbahagia.

Sekarang to the point saja, apa bahasa Palinya ‘Aku cinta padamu'?

Sewaktu saya mengajar bahasa Pali di sekolah minggu, salah satu murid saya mengajukan pertayaan tersebut. Tentu saja itu diluar dugaan. Tapi apa boleh buat, Bahasa Pali kan merupakan bahasa, yang berarti siapapun bisa saja menggunakannya sebagai media komunikasi. Termasuk untuk mengungkapkan rasa pada orang yang dicintainya.

Oke, bahasa Pali dari kalimat ‘I love you’ / ‘Aku cinta kamu’ / ‘Aku tresno sliramu’ adalah ‘Ahaṃ tuvaṃ sinehaṃ karomi.’ Dalam bahasa Sinhala ‘mama oyāṭa ādareyi.’
A: Ahaṃ tuvaṃ sinehaṃ karomi (Aku mencintaimu)
B: Ahampi tuvaṃ sinehaṃ karomi (Aku juga mencintaimu)

1 comment: